Pernah terbesit untuk menginap di sebuah pulau di tengah lautan bebas Laut Jawa ?
GILI LABAK adalah sebuah Pulau berjarak 2 jam dengan berperahu boat dari Kota Sumenep Madura ditemukan pada tahun 1902 merupakan salah satu pulau yang sangat cantik berpasir putih. Setelah 9 jam menggunakan kereta api Argo Bromo dari kota Jakarta dan ditambah 7 jam perjalanan menggunakan kendaraan Elf dari stasiun Gubeng Surabaya menuju Pelabuhan Sumenep, sepertinya terbayar kontan saat menyaksikan matahari terbit (sunrise) di tengan laut Jawa diiringi suara deru motor perahu boat. Ombak sangat bersahabat di akhir bulan Oktober 2017. Di ayun-ayunkan oleh angin laut tanpa sadar di bawah matahari pagi, penulis pun jatuh tertidur di tengah biru gelapnya laut pulau Jawa setelah menghabiskan 1 nasi kotak sebagai sarapan sebelumnya di Pulau Genting.
Saat tiba di Pulau Labak atau Gili Labak menurut orang Madura tersebut, langsung yang tercium adalah udara yang sangat bersih. Jauh dari polusi kendaraan bermotor ataupun pabrik-pabrik yang mengepung ibukota Jakarta. Paru-paru ini rasanya ingin menyedot sebanyak mungkin udara yang ada disana. Sementara itu, hamparan pasir nan lembut berwarna putih bersih mengelilingi seluruh Gili Labak dari berbagai sudut arah mata angin. Saat itu tepat pukul 09.00 kaki ini mulai menjejaki Pulau mungil yang disebut-sebut sebagai "Hidden Paradise" tersebut.
Terdapat 1 perkampungan kecil penduduk disana yang memiliki fasilitas berupa: Cafe atau lebih tepat disebut sebagai warung serba ada, kemudian terdapat dipan-dipan dari kayu yang cukup banyak berbaris untuk sekedar tidur-tiduran akibat kekenyangan makan atau kecapaian bermain di pantai, kemudian agak kedalam sedikit terdapat Penginapan-penginapan sederhana untuk beristirahat tidur tentunya dan terakhir adalah deretan kamar mandi untuk berbilas dan bersih-bersih lainnya. Yang unik, akibat kemajuan teknologi gadget saat ini, di setiap dipan-dipan tersebut ternyata terdapat stop kontak untuk mengisi batere ponsel maupun gadget yang kita bawa lainnya. Tapi percuma juga kita mengisi batere ponsel untuk keperluan komunikasi karena sinyal disana selalu datang dan pergi tanpa permisi. Terkadang hadir terkadang sama sekali tidak ada sinyal. Untuk kasus ini penulis tidak peduli karena memang inilah yang penulis cari. Kehidupan tanpa gangguan gadget bernama ponsel dan media sosial apapun.
Waktu berjalan sangat lambat di Gili Labak meski memiliki banyak kegiatan yang kita lakukan. Saat selesai menjelajah pulau, ternyata jam baru menunjukan pukul 12.00. Komsumsi makanan bermenu ikan laut dengan cepat ludes masuk ke dalam perut. Kemudian, bagi yang berminat untuk melakukan snorkling, disinilah waktunya. Pantai sekeliling Gili Labak memiliki keragaman hayati yang sangat indah di dasar lautnya. Meski saya bukan penggemar snorkling, tapi bermain air di tengah hari bolong sangat tidak membosankan. Ikan-ikan berdatangan berbagai jenis di depan mata. Bahkan salah satu peserta sempat melihat ikan kerapu besar turut bermain di antara kita. O iya, meski terlihat sangat indah, sekitar pulau Gili Labak ternyata memiliki banyak hewan air yang bernama "Bulu Babi" yang harus kita hindari. Jadi, hati-hati saat melangkah atau menjejakan kakinya di karang laut saat bersnokling ria di dalam air. Kalo tersengat oleh hewan tersebut, hal itu cukup lumayan membuat luka di tubuh kita.
Menjelang malam, tentunya kita tidak akan melewati sunset pada sore hari. Pulau yang sepi dan indah, sunset dan alunan musik kesukaan melalui earphone membuat suasana menjadi sangat sulit untuk dilupakan. Semakin malam, satu persatu bintang yang sudah sulit kita lihat di kota Jakarta pun bermunculan. kerlap kerlip bintang di langit pun berpadu menjadi satu dengan kerlipan lampu mercusuar dari pulau Madura nun jauh disana sebagai penanda adanya daratan. Ombak yang menyapu pantai pun tidak terlalu besar. Disitulah fungsi dipan kita gunakan, untuk sekedar menikmati suasana di tengah lautan di atas pulau, atau mengibrol dengan kawan baru yang kita temui disana atau sekedar menghirup kopi dari "cafe" yang kita pesan. Mantap sekali rasanya. Tanpa sadar, ternyata jam sudah menunjukan pukul 2 pagi.
Semua yang diceritakan di atas dapat dinikmati hanya dengan Rp390.000.- ( per pax minimal 6 pax) saja. Jangan khawatir untuk soal makan, dijamin kenyang dan bisa nambah kalo mau. Untuk transportasi laut, penginapan dan kendaraan dari Surabaya-Sumenep+Gili Labak (PP) sudah include di dalamnya.
Tidak selamanya liburan indah itu harus mahal, karena di Murah berlibur semua bisa kita nikmati tanpa harus berpikir biaya besar.
Hubungi MURAH BERLIBUR
Whatsapp 08112125249
Email : tsp.camp.travel@murahberlibur.co
Paket GILI LABAK @RP 390.000.-/ pax*
Fasilitas: Penginapan di Pulau 1 Malam, Transportasi dari Surabaya - Gili Labak dan Akomodasi Makan selama perjalanan.
* Minimal 6 pax.
Comments
Post a Comment